• SELAMAT DATANG DI WEBSITE PIMPINAN WILAYAH IPM DKI JAKARTA

Monday, 11 December 2017

Membentuk Kader Islami serta Aktif, PR IPM SMP Muhammadiyah 8 Jakarta Mengadakan PKTMD


KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN - Pelatihan Kader Taruna Melati Dasar (PKTMD) yang diadakan oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 8 Jakarta di Aula SMP Muhammadiyah 8 Jakarta telah selesai terlaksana. PKTD diadakan selama 2 hari dimulai tanggal 8-9 Desember 2017.

Mengusung tema “Membangun Kader Islami yang Berpotensi dan Berperan Aktif dalam Keorganisasian dengan Al-Quran dan Assunah sebagai Pedoman Kehidupan”, diharapkan para peserta pelatihan ini bisa membangun kader Islami yang militan, terampil, berilmu, serta berpegang teguh pada Al-Quran dan Assunah sebagai pedoman kehidupan. Selain itu, kegiatan pelatihan kader ini juga untuk mencari para kader penerus yang berpotensi dan mampu memajukan PR IPM SMP Muhammadiyah 8 Jakarta kedepannya

Acara pembukaan PKTM 1 dimulai pukul 14:00 WIB dengan diikuti oleh peserta sebanyak 61 orang. Kegiatan PKTMD ini dihadiri pula oleh pengurus Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kebayoran Baru serta dewan guru SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

Acara ini dengan Ipmawan M Arfa Dwikitama Syarif sebagai ketua panitia, Ipmawati Nasyilla Putri Nirwan sebagai Master of Training (MOT), dan beberapa fasilitator dan tamu undangan lainnya.

Ipmawan Refqy Dharmawan selaku Ketua Umum PC IPM Kebayoran Baru berpesan pada seluruh peserta, bahwa untuk memajukan organisasi termasuk IPM, tidak hanya seorang saja. “Untuk menggerakan roda keorganisasian, kita harus saling mendukung satu sama lain, karena kita tidak bisa menjadi superman tapi kita bisa menjadi superteam”, tangkasnya. *(and)
Share:

Tuesday, 5 December 2017

Langkah Awal PD IPM Jakarta Selatan Pasca Pelantikan


KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN – Ipmawan Fariz Aryansyah Rosidi, Nahkoda terpilih Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jakarta Selatan periode 2016-2018. Sabtu-Minggu, 2-3 Desember 2017, Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru.

Hadir dalam acara ini yakni Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Selatan, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jakarta Selatan, Pimpinan Wilayah IPM DKI Jakarta, perwakilan Organisasi Ortonom Muhammadiyah tingkat Jakarta Selatan, serta kader IPM se-Jakarta Selatan dari Pimpinan Ranting IPM hingga Pimpinan Cabang IPM. Menyaksikan prosesi pelantikan yang berjalan dengan tertib dan khidmat.

Pelantikan dipimpin oleh Pimpinan Wilayah IPM DKI Jakarta. Surat Keputusan (SK) dibacakan oleh Ipmawan Wahyu Mulyono, lalu dilanjut dengan sesi pelantikan oleh Ipmawan Muhammad Taufik Hidayat.


Hal yang berbeda dalam acara Pelantikan PD IPM Jakarta Selatan yakni, saat menyanyikan lagu kebangsakan Indonesia Raya, seluruh hadirin menyanyikan dengan versi 3 stanza sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Muhadjir Effendy.

Hal yang berbeda lainnya yakni, PD IPM Jakarta Selatan mengundang Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) se-Jakarta Selatan yakni dari IPNU, IPPNU, PII dan HMI. Serta perwakilan pengurus OSIS se-Jakarta Selatan. Ini langkah awal silahturahmi serta kerjasama PD IPM Jakarta Selatan.

Usai prosesi pelantikan, Ketua Umum PD IPM Jakarta Selatan, Ipmawan Fariz Aryansyah Rosidi berharap dapat bekerja sama dengan instansi internal maupun eksternal Muhammadiyah serta bisa menjalankan hot issue IPM Jakarta Selatan yakni Literasi, Pelajar Bela Sebaya dan Young Entrepreneur.

“Dengan pelantikan ini menjadi langkah awal silahturahmi kami dengan OKP dan pengurus OSIS se-Jakarta Selatan untuk bersama-sama pelajar Jakarta Selatan yang berkemajuan” harap Fariz. *(and)
Share:

Monday, 27 November 2017

Selenggarakan Musycab, PC IPM Kebayoran Lama Berharap Potensi Ikatan Yang Aktif, Mandiri Dan Berkemajuan


KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN – Guna membentuk pergerakan dan militansi baru serta regenerasi ikatan, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kebayoran Lama menggelar Musyawarah Cabang (Musycab) IX dengan tema “Aktualisasi Potensi menuju Organisasi Aktif, Mandiri dan Berkemajuan” yang dilaksanakan di Aula Perguruan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Lama, Jumat-Sabtu, 24-25 November 2017.

Tujuan Musycab IX IPM Kebayoran Lama tidak lain untuk Menciptakan Kader-Kader IPM Kebayoran Lama yang Berjiwa Kepemimpinan, Berakhlak Mulia, Berpikir Kritis dan Menumbuhkembangkan Semangat Kader, demi tercapainya Kader IPM Kebayoran Lama yang Transformator, Kreatif, Inovatif, Kredibilitas serta Berkemajuan.

Pembukaan Musyawarah Cabang II PC IPM Kebayoran Lama dihadiri oleh personil PC IPM Kebayoran Lama, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Jakarta Selatan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Lama, Pimpinan Wilayah IPM DKI Jakarta, PC IPM se-Jakarta Selatan, Pimpinan Ranting IPM se-Kebayoran Lama.

Sebelum pelaksanaan Musycab dimulai, diawali dengan acara Gebyar Musycab yang menampilkan penampilan dari kader-kader IPM se-Kebayoran Lama.

Bapak Sukhaemi selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammmadiyah Kebayoran Lama sekaligus yang membuka Musycab IX IPM Kebayoran Lama berharap IPM Kebayoran Lama terus berkembang. “Semoga untuk Periode selanjutnya dapat berkembang lebih baik lagi, dan menjadikan kader yang berkualitas.”, harap Bapak Sukhaemi.

Setelah serangkaian Musycab terlaksanakan, akhirnya telah terpilih nahkoda baru yaitu Ipmawan Amiril Tarmuan sebagai Ketua Umum dan Ipmawan Fathi Syuhada sebagai Seketaris Umum PC IPM Kebayoran Lama periode 2016-2018. Sekaligus pula dilaksanakan serah terima jabatan yang disaksikan PD IPM Jakarta Selatan serta perwakilan PCM Kebayoran Lama. *(and)
Share:

Sunday, 29 October 2017

Menanamkan Jiwa Ber-IPM Dikalangan Pelajar SMK IT Aisyiyah Jagakarsa


JAGAKARSA, JAKARTA SELATAN – Pelatihan Kader Taruna Melati Dasar (PKTMD) SMK Informasi Teknologi (SMK IT) Aisyiyah Jagakarsa telah usai dilaksanakan. Acara yang berlangsung pada 27-28 Oktober 2017 itu bertempat di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Acara berlangsung lancar, hal ini terlihat dari semangat murid mencapai 58 orang yang mengikuti pelatihan ini, terdiri dari kelas 10 dan 11.

Mengusung tema “Terciptanya Budaya Cinta Berorganisasi, Ber-Muhammadiyah, dan Ber-IPM dalam rangka mewujudkan pelajar SMK Informasi Teknologi Aisyiyah Jagakarsa Berkemajuan”, konten-konten yang diberikan pun juga bertujuan agar pelajar SMK IT Aisyiyah Jagakarsa dapat menumbuhkan rasa ingin berorganisasi dalam ber-Muhammadiyah.

Dalam kesempatan kali ini, teman-teman dari PD IPM Jakarta Selatan memberikan pengetahuan dasar tentang berorganisasi, ber-Muhammadiyah dan ber-IPM bagi pelajar SMK IT Aisyiyah Jagakarsa yang belum memiliki dasar pengetahuan tersebut.

Dengan adanya pelatihan kader tersebut, PD IPM Jakarta Selatan memberikan wadah bagi pelajar Muhammadiyah yang memiliki jiwa kreatifitas melalui IPM. Acara PKTMD dibuka secara resmi oleh Kepala SMK IT Aisyiyah Jagakarsa Drs. Asby. Beliau pun berpesan agar ini menjadi awal baik bagi pelajar Muhammadiyah di SMK IT Aisyiyah Jagakarsa yang berkemajuan melalui ber-IPM.

Pesan yang sama disampaikan oleh Fariz Aryansyah selaku Ketua Umum PD IPM Jakarta Selelatan. Dia berharap besar dengan awal yang baik ini bisa menciptakan rasa ingin berorganisasi khususnya di IPM. “Semoga bisa memunculkan kader-kader IPM di SMK IT Aisyiyah Jagakarsa yang berkemajuan”, tuturnya.

*(Dian Fitriyanah/and)
Share:

Tuesday, 17 October 2017

Membentuk Cita-Cita Pelajar Berkemajuan, PC IPM Kebayoran Baru Mengadakan PKTM 1


KEBAYORAN BARU, JAKARTA SELATAN – Pelatihan Kader Taruna Melati (PKTM) 1 yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan di Aula SMP Muhammadiyah 8 Jakarta telah selesai terlaksana. PKTM 1 diadakan selama 3 hari dimulai tanggal 13-15 Oktober 2017.

Acara pembukaan PKTM 1 dimulai pukul 3 sore oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru, Drs. H. Moh. Irfan Karim, Jum’at (13/10/17) kemarin. PKTM 1 ini mengusung tema “Memekarkan kuncup melati dari tunas yang berpotensi demi meraih cita-cita pelajar yang berkemajuan Kebayoran Baru”.

Diikuti oleh peserta sebanyak 21 orang yang berasal dari 3 ranting, yakni SMP Muhammadiyah 8 Jakarta, SMP Muhammadiyah 9 Jakarta dan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Acara ini dengan Zidane Hutomo sebagai ketua panitia, Fajar Budiman sebagai Master of Training (MOT), Jihan Nur Islamiyah sebagai asisten MOT dan beberapa fasilitator dan tamu undangan dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Jakarta Selatan serta Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) DKI Jakarta.

Zidane menyampaikan bahwa acara ini untuk mendapatkan penerus kader-kader IPM Kebayoran Baru yang militan dan berkemajuan sesuai dengan tema acara.

Ia melanjutkan bahwa dari PC IPM Kebayoran Baru, PCM Kebayoran Baru dan PD IPM Jakarta Selatan menyampaikan harapan mereka yang sangat besar dari PKTM 1 ini bahwa semoga selatah acara ini, peserta dapat mendapatkan ilmunya serta mengamalkan kepada teman-teman ranting lainnya sehingga IPM Cabang Kebayoran Baru akan jaya selalu.(and)
Share:

Sunday, 3 September 2017

Pernyataan Resmi PP Muhammadiyah Terkait Genosida Etnis Rohingya Myanmar

Ilustrasi. Sumber : merdeka.com

JAKARTA, IPMDKI.BLOGSPOT.COM - Kasus genosida etnis Rohingya di Myanmar belum juga berakhir. Kabarnya, tindakan tersebut semakin menjadi-jadi di tengah suasana umat muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha 1438 H.

Menyikapi hal itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan resmi dengan sikap mendesak PBB, ASEAN, dan pemerintah Indonesia mengambil sikap atas krisis dan kekerasan kemanusiaan yang dialami etnis Rohingya.

Pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu tertuang dalam surat bernomor: 396/PER/I.0/H/2017 terkait Genosida Etnis Rohingya Terkini di Myanmar. Surat tersebut ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah bidang Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri Prof Bahtiar Effendy dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Muti.

Berikut isi surat pernyataan sikap Pengurus Pusat Muhammadiyah tersebut:


Sumber : suaramuhammadiyah.id

Share:

Ketua Umum PP IPM : Tidak Ada Alasan Membenarkan Pembunuhan Muslim Rohingya

Ketum PP IPM Ipmawan Velandani Prakoso

JAKARTA,IPMDKI.BLOGSPOT.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Velandani Prakoso menyatakan pedapat pribadi sekaligus mewakili Ikatan Pelajar Muhammadiyah dalam mengecam keras konflik di Myanmar yang menjadikan kaum Muslim di Negara Bagian Rakhine sebagai korban.

Menurutnya, konflik tersebut merupakan tindakan sangat tidak terpuji yang dilakukan nyata dalam berbagai bentuk, missal kebencian dan persekusi terhadap kaum Muslim disana.

“Tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat Muslim Rohingya merupakan tindakan Intoleran
yang nyata dalam bentuk ujaran kebencian, permusuhan dan persekusi terhadap kaum minoritas.” ungkap Velandani dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/9/2017).

Terlebih, lanjut Velandani, tindakan ini tidak beralasan dan tidak membenarkan tindakan tersebut. Juga, bukan Karena perbedaan pula konflik ini terjadi

“Tidak ada alasan yang bisa membenarkan kebrutalan dan pembunuhan sadis yang dilakukan
terhadap masyarakat muslim Rohingya. Perbedaan keyakinan dan ideologi tidak bisa dijadikan alasan untuk memberangus sebuah kelompok.” lanjut dia.

Konflik yang menyebabkan kematian banyak kaum Muslim semakin memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam tiga hari terakhir hingga Minggu (27/8/2017), dengan hampir 100 orang tewas.

Korban tewas meningkat karena bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut untuk hari ketiga, Minggu kemarin, seperti diberitakan kantor berita Perancis, AFP dan media Inggris, The Guardian.

Pemerintah telah mengevakuasi setidaknya 4.000 warga desa non-Muslim di tengah bentrokan yang berlangsung di Rakhine barat laut. Ribuan kaum Muslim Rohingya melarikan diri ke Banglades.*(and)
Share:

Thursday, 24 August 2017

Gala Premiere Film Nyai Ahmad Dahlan di Jakarta


IPMDKI.BLOGSPOT.COM - Gala premiere film Nyai Ahmad Dahlan digelar di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis malam (25/8). Penonton sudah mulai memadati bioskop sejak sore hari. Dalam tayang perdana ini, dihadiri seluruh unsur pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jakarta. Salah satunya Koordinator Nasional (Kornas) Alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)/Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) yang serentak hadir pada tayangan Perdana film inspiratif ini. Dan datang pula para kader IPM se-DKI Jakarta saat tayang perdana film tersebut.

Film Nyai Ahmad Dahlan (NAD) tidak hanya mampu menampilkan sosok Siti Walidah (Istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan) yang menjadi inspirasi dalam keluarganya. Lebih dari itu, Film ini mampu menampilkan peran Nyai Ahmad Dahlan dalam memperjuangankan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, film ini juga mampu menggambarkan Siti Walidah sebagai sosok perempuan berkemajuan pada saat itu. Beliau memberikan pendidikan pada perempuan Indonesia. Melalui Aisyiyah, Siti Walidah mempelopori kongres perempuan pertama di Indonesia.

Pernyataan tersebut senada dengan tanggapan Bapak Fadli Zon, wakil ketua DPR RI yang hadir pula dalam tayang perdana film Nyai Ahmad Dahlan.

“Nyai Ahmad Dahlan yang merupakan penggagas dan pendiri Aisyiyah dan juga pejuang emansipasi kaum perempuan mendapatkan hak pendidikan, edukasi dan ini sangat diperlukan untuk membangun kesadaran dalam merebut kemerdekaan Indonesia.” ujarnya.

Dan beliau menanggapi tentang nilai kebangsaan dalam film Nyai Ahmad Dahlan.

“Ya jelas, nuansa kebangsaan itu kita lihat dalam membangun organisasi baik itu Muhammadiyah maupun organisasi pendamping seperti Aisyiyah dan mendapatkan gagasan bagi perempuan untuk mendapatkan edukasi dan pendidikan dimasa itu, bahkan sebelum organisasi kebangsaan lainnya. dan ini merupakan peran yang sangat penting yang harus diingat dan dicatat untuk membentuk kesadaran bangsa.” tuturnya.

Film Nyai Ahmad Dahlan yang diproduksi oleh Iras Film ini dibintangi oleh Tika Bravani sebagai Nyai Ahmad Dahlan dan David Chalik sebagai KH Ahmad Dahlan. Selain itu, ada beberapa Ketua Umum Ortom yang tampil di film ini, contohnya Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai KH. AR. Fachruddin dan Ketum PP Nasyiatul Aisyiyah,  dan Diyah Puspitarini sebagai Siti Munjiyah. *(and)
Share:

Sunday, 18 June 2017

IPM DKI Jakarta Tak Persoalkan 'Full Day School'


IPMDKI.BLOGSPOT.COM - Full Day School atau Sekolah 5 Hari bukanlah hal yang baru di  DKI Jakarta.  Sistem pendidikan seperti ini telah di terapkan di jakarta. Penerapan sistem ini khusus nya di Jakarta bukanlah kebijakan asal-asalan. Tentunya di perlukan pertimbangan dari berbagai aspek dalam rangka kepentingan kebutuhan pelajar. Dengan gagasan pendidikan berkarakter diperlukan pula sistem yang mendukung dalam rangka menjamin keberlangsungan pendidikan yang berkarakter. 

Terkait hal tersebut, IPM DKI Jakarta sebagai gerakan di kalangan pelajar memiliki cara pandang tersendiri. 

"Adanya kebijakan Full Day School Day atau Sekolah 5 Hari merupakan bentuk representatif dari pendidikan karakter yang telah di terapkan di Jakarta, karena dengan adanya kebijakan tersebut pelajar memiliki waktu luang dalam rangka pengembangan kepribadian. Dari pandangan Psikologi pendidikan adanya sistem seperti ini ada sebagai bentuk controlling siswa terhadap faktor-faktor error di luar sekolah yang tidak memungkinkan di kontrol. Sehingga siswa dapat fokus dalam rangka pengembangan bakat dan minat siswa" papar Sekretaris Umum IPM DKI Jakarta , Wahyu Mulyono di temui di Perguruan Muhammadiyah Kebayoran Lama. 

Menurutnya, dengan melihat DKI Jakarta sebagai barometer dengan permasalahan pelajar yang begitu komplek, sistem pendidikan seperti ini sangat pas dan cocok dengan keadaan di Jakarta. 

Hal senada dikatakan Ketua Umum IPM DKI Jakarta, M. Taufik Hidayat, "Saya merasa tidak ada masalah terkait pelaksanaan Fullday School atau Sekolah 5 Hari karena di DKI Jakarta itu sudah di terapkan, sehingga saya nilai ini bentuk dalam rangka membumikan gerakan pendidikan yang berkarakter, tinggal bagaimana secara sungguh pelaksanaan sistem ini secara maksimal dan jelas sehingga target yang diharapkan tercapai".  

IPM DKI, kata dia, merasa tidak ada masalah karena kebijakan ini sudah diterapkan dan dinilai cocok serta pas dengan kondisi DKI Jakarta. 

"Tinggal kita kawal pelaksanaannya sehingga maksimal dan terwujudnya pelajar Indonesia yang berkarakter berkemajuan" demikian Taufik.

Sumber : www.konfrontasi.com
Share: